9 Mei 2025
UMPR Dorong Kolaborasi Riset Internasional

Sumber: antaranews.com

ID Keren – Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) di Kalimantan Tengah tengah menunjukkan langkah progresif dalam meningkatkan kualitas dan daya saing institusinya. Salah satu strategi yang kini digencarkan adalah penguatan kolaborasi riset antara dosen dan mahasiswa pada level internasional, yang dijadikan sebagai identitas khas sekaligus pembeda utama dibandingkan perguruan tinggi lainnya, baik di regional Kalimantan maupun secara nasional.

Rektor UMPR, Assoc. Prof. H. Muhamad Yusuf, menyampaikan bahwa sejak awal tahun akademik ini, seluruh dosen dari berbagai program studi di lingkungan UMPR telah diwajibkan untuk melaksanakan penelitian. Ia menekankan bahwa aktivitas penelitian tersebut tidak boleh lagi bersifat lokal semata hanya demi memenuhi persyaratan jabatan fungsional, tetapi harus melibatkan unsur kolaborasi, baik dengan mahasiswa maupun mitra dari luar negeri. Hasil dari penelitian itu pun diarahkan untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah internasional yang memiliki reputasi global.

Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap kebijakan ini, telah disiapkan alokasi anggaran khusus dari universitas yang cukup besar untuk mendanai riset kolaboratif tersebut setiap semesternya. Rektor mengungkapkan bahwa penyediaan dana riset ini tidak hanya bertujuan untuk memperlancar proses pelaksanaan penelitian, tetapi juga dimaksudkan sebagai motivasi agar dosen dan mahasiswa terdorong aktif dalam menjalin kerja sama ilmiah lintas negara.

Berbagai kegiatan telah dirancang untuk mendukung kolaborasi tersebut. Di antaranya termasuk program magang internasional untuk mahasiswa dan dosen, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di luar negeri, pertukaran dosen dan mahasiswa dengan institusi mitra global, hingga partisipasi dalam seminar dan kegiatan ilmiah lain yang dilaksanakan di berbagai negara.

Beberapa negara yang telah menjalin kemitraan dengan UMPR di bidang ini antara lain Thailand, Malaysia, India, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan, Jerman, serta sejumlah negara lainnya. Kolaborasi tersebut terus diperluas secara aktif, tak hanya di kawasan Asia tetapi juga menuju wilayah Eropa, sebagai bagian dari strategi internasionalisasi kampus.

Muhamad Yusuf, yang merupakan lulusan program doktoral Administrasi Publik Universitas Padjadjaran, menegaskan bahwa stagnasi bukanlah pilihan bagi kampus swasta seperti UMPR. Ia mengingatkan bahwa perguruan tinggi yang tidak berinovasi akan tertinggal, terutama di tengah persaingan yang semakin ketat antar institusi pendidikan tinggi. Maka dari itu, dirinya menekankan bahwa keterbukaan terhadap dunia luar dan peran aktif dalam jaringan global merupakan keharusan bagi universitas yang ingin berkembang secara berkelanjutan.

Kebijakan strategis tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UMPR. Kepala LP2M, Rizqi Fadil, M.Si, menginformasikan bahwa pihaknya kini sedang mempersiapkan pembaruan terhadap dokumen Rencana Induk Penelitian (RIP). Pembaruan ini ditujukan agar arah riset UMPR selaras dengan isu-isu global yang tengah dan akan dihadapi dunia, sehingga hasil penelitian dapat memberi dampak yang lebih luas dan berkontribusi nyata dalam pemecahan persoalan global.

Rizqi juga menyampaikan bahwa setelah RIP diperbaharui, langkah berikutnya adalah menyosialisasikan kebijakan tersebut kepada seluruh dosen di lingkungan UMPR. Diharapkan dengan panduan riset yang lebih terstruktur dan berbasis pada isu internasional, seluruh tenaga pendidik di kampus ini dapat aktif menyusun proposal kolaboratif dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara global.

Melalui transformasi ini, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya tengah menapaki jalur menuju pengakuan sebagai perguruan tinggi yang unggul, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat dunia. Keseriusan universitas dalam membangun budaya riset internasional menjadi pondasi penting dalam pencapaian visi besar tersebut. Dengan langkah berani ini, UMPR ingin menunjukkan bahwa keterbatasan geografis bukanlah penghalang untuk bersaing secara global, melainkan tantangan yang dapat diatasi melalui semangat kolaboratif, inovasi, dan kerja keras seluruh civitas akademikanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *