14 Mei 2025
Banjir Rendam 43 Desa di Barito Utara

Sumber: antaranews.com

ID Keren – Bencana banjir yang melanda wilayah Barito Utara dalam sepekan terakhir telah menyebabkan 43 desa di sembilan kecamatan terendam air. Tingginya curah hujan serta meluapnya Sungai Barito dan anak sungainya disebut sebagai penyebab utama naiknya permukaan air yang kini mencapai antara 15 sentimeter hingga dua meter.

Informasi ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara, Rizali Hadi, yang menyatakan bahwa sebagian besar desa terdampak berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito. Tim BPBD disebut telah diturunkan ke lapangan untuk membantu masyarakat, sambil memantau perkembangan situasi dan menyalurkan bantuan darurat kepada warga.

Disebutkan bahwa sembilan kecamatan yang terdampak di antaranya adalah Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Montallat, Gunung Purei, Teweh Timur, serta Gunung Timang. Di wilayah-wilayah ini, selain rumah warga, beberapa fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, dan gedung pemerintahan dilaporkan ikut terendam.

Meski belum ditemukan korban jiwa hingga laporan terakhir, jumlah warga terdampak telah mencapai puluhan ribu jiwa. Menurut data rinci yang diberikan BPBD, Kecamatan Lahei Barat mencatatkan 11 desa terdampak dengan jumlah warga mencapai 7.626 jiwa dan 1.985 unit bangunan yang terkena banjir. Di wilayah ini, empat fasilitas kesehatan, 15 rumah ibadah, 13 sekolah, dan empat gedung pemerintah juga turut terkena dampaknya.

Kecamatan Lahei mengalami kondisi lebih parah dengan 13 desa terdampak, 9.801 jiwa terdampak, dan 922 bangunan terendam. Fasilitas umum yang terkena meliputi lima unit layanan kesehatan, 10 tempat ibadah, 11 fasilitas pendidikan, 18 gedung pemerintah serta empat unit jalan dan jembatan.

Sementara itu, di Kecamatan Teweh Tengah, dua kelurahan yakni Lanjas dan Melayu serta dua desa yaitu Lemo I dan Lemo II juga tak luput dari genangan air. Sebanyak 3.801 kepala keluarga atau 13.637 jiwa terdampak, dengan 2.267 bangunan terendam. Fasilitas umum seperti dua unit layanan kesehatan, dua rumah ibadah, satu gedung pemerintah, serta satu unit jalan dan jembatan ikut terkena imbas.

Di Kecamatan Teweh Baru, tujuh desa turut terdampak dengan 1.951 kepala keluarga atau 7.250 jiwa yang terdampak. Di daerah ini, tercatat 1.595 unit bangunan terendam serta fasilitas umum meliputi dua unit layanan kesehatan, 21 rumah ibadah, 18 fasilitas pendidikan, satu gedung pemerintah, dan tiga jalan serta jembatan rusak.

Empat desa di Kecamatan Teweh Selatan mencatatkan 1.138 kepala keluarga atau 3.402 jiwa terdampak, meskipun data terkait fasilitas umum yang rusak belum masuk ke BPBD.

Di Kecamatan Montallat, bencana ini menimpa 10 desa/kelurahan dengan 3.677 kepala keluarga atau 11.638 jiwa terdampak. Sebanyak 2.137 unit bangunan terendam dan fasilitas umum yang rusak termasuk 11 layanan kesehatan, 36 rumah ibadah, 30 fasilitas pendidikan, 13 gedung pemerintah serta 17 unit jalan dan jembatan.

Untuk Kecamatan Teweh Timur, tujuh desa telah dilaporkan terdampak banjir dengan 957 kepala keluarga atau 1.684 jiwa, sedangkan di Gunung Timang, banjir melanda empat desa dengan 338 kepala keluarga atau 980 jiwa terdampak. Namun, data fasilitas umum yang rusak di dua kecamatan terakhir ini masih belum dilaporkan secara rinci.

BPBD Barito Utara melalui Rizali Hadi mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan naiknya debit air yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama bagi wilayah yang masih terus diguyur hujan. Pemerintah daerah kini tengah berupaya semaksimal mungkin dalam penanganan bencana dan distribusi logistik bagi warga yang terkena dampak.

Upaya antisipatif dan pemantauan situasi secara berkala terus dilakukan guna meminimalkan dampak lanjutan serta memastikan keselamatan seluruh warga di kawasan terdampak banjir tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *